WE Online, Jakarta - PT Reasuransi Nasional Indonesia didirikan pada 22 Agustus 1994. Pada awalnya, perseroan merupakan suatu unit setingkat bagian yang di kemudian hari berkembang menjadi divisi dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) yang diberi nama Divisi Reasuransi Kerugian.
Perusahaan memberikan pelayanan dan solusi reasuransi umum dan reasuransi jiwa, baik untuk produk konvensional maupun syariah. Pada 28 Oktober 2005, Reasuransi Nasional Indonesia melebarkan sayap bisnisnya dengan memulai usaha Reasuransi Syariah. Langkah ini sejalan dengan pesatnya perkembangan perekonomian yang berbasiskan syariah di Indonesia, termasuk asuransi syariah.
Perusahaan memasarkan berbagai produk reasuransi. Di antaranya, reasuransi harta benda, kendaraan bermotor, rekayasa, pengangkutan, rangka kapal, rangka pesawat, kredit, surety bond, kredit, satelit, energi, tanggung gugat, kecelakaan diri, aneka, dan reasuransi jiwa, baik untuk reasuransi konvensional maupun reasuransi syariah.
Kinerja bisnis Reasuransi Nasional mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Peningkatan asetnya mencapai 70%, dari Rp1,72 triliun pada 2013 menjadi Rp2,93 triliun pada 2014. Perusahaan juga mencatatkan kenaikan premi yang signifikan, sebesar 40,78%, dari Rp1,05 triliun (2013) menjadi Rp1,47 triliun (2014).
Seiring peningkatan premi, perusahaan membukukan laba sebesar Rp131,09 miliar atau naik sangat signifikan yakni sebesar 80,62% dibandingkan laba 2013 yang hanya Rp72,58 miliar.
Selama 2014, perusahaan ini melakukan penambahan modal disetor dari Askrindo sebesar Rp150 miliar sehingga modal disetor perusahaan menjadi Rp363 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp213 miliar. Peningkatan modal dasar perusahaan dari Rp400 miliar menjadi Rp1,8 triliun. Pada November 2014, Reasuransi Nasional Indonesia memperoleh peringkat A dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan memegang nilai-nilai berikut. Integritas, menjunjung tinggi kebenaran, mematuhi ketentuan yang berlaku, dan terbuka terhadap kritik yang bersifat membangun. Profesionalisme, senantiasa meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menjalankan tugas, mempunyai pandangan yang luas, serta mengedepankan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi.
Service excellence, yakni kemampuan untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan layanan dan solusi terbaik demi tercapainya hubungan jangka panjang. Teamwork, bekerja dengan mengutamakan kerja sama tim, mengembangkan sikap saling membantu, dan saling menghargai untuk mencapai kinerja yang efektif. Fairness, yakni menghormati hak-hak orang lain serta bertindak adil memberi peluang dan kesempatan yang sama.
Sumber: Majalah Warta Ekonomi Edisi 19
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
