Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Bali Ingatkan Efek Negatif SIM 'Online'

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan kemungkinan efek negatif yang timbul dari pelayanan surat izin mengemudi secara "online" atau daring pada saat penerapan tes perpanjangan izin tersebut.

"Tujuan Polri baik, untuk memberikan pelayanan publik yang prima, terbaik, cepat dan bebas dari praktik-praktik percaloan. Tetapi menurut saya ada bahayanya, ini harus dipikirkan, bagaimana supaya efek negatif itu bisa dicegah," kata Pastika saat menghadiri acara Sehari Bersama Polisi Lalu Lintas dan Launching SIM Online Seluruh Indonesia, di Denpasar, Minggu (6/12/2015).

Menurut dia, pencari SIM baru yang hanya mengikuti tes simulasi berupa game secara "online" tidak akan memperlihatkan keadaan dan keterampilan mengemudi sesungguhnya.

"Begitu pula dengan tes perpanjangan SIM lewat online, juga tidak akan memperlihatkan perubahan kondisi yang sudah dialami pemilik SIM," ucapnya.

Usia yang semakin bertambah dan riwayat terkena penyakit serius, tambah Pastika, sangat memengaruhi kondisi pengemudi, dan hal tersebut tidak mungkin terungkap apabila mengikuti tes lewat daring.

"Dan apabila dengan keadaan seperti itu tetap lolos dalam tes perpanjangan online, maka risiko terjadi kecelakaan pun akan meningkat," ujarnya.

Oleh karena itu, Pastika berharap pencari SIM pertama kali wajib diikutkan tes simulasi sebenarnya, dan bagi pemilik SIM yang memperpanjang bisa diikutkan tes online, namun dengan batasan usia, apabila melewati batasan usia yang ditetapkan harus kembali mendapatkan tes sebenarnya.

"Kalau yang memperpanjang harus tes online saya pikir bahaya juga, iya kalau nerima SIM pertamanya benar, kalau yang tidak benar itu lebih bahaya lagi. Usia kan terus bertambah, mungkin saja sebelumnya mengemudi dengan cekatan, tetapi saat usia bertambah kan mengurangi konsentrasi mengemudi juga," katanya.

Begitu pula, ucap dia, dengan kemungkinan terkena penyakit misalnya stroke. "Tidak selamanya orang itu terampil. Mengemudi ini kan ketrampilan, koordinasi antara otak-mata dan otak-otot. Hati-hati itu Saudara-Saudara, tidak bisa dibikin online itu. Bagaimana bisa mengecek koordinasi otak-mata dan otak-otot mereka, jadi harus dipikirkan ini. Mungkin bisa dikasih batasan usia, misalnya 50 tahun, kalau usianya diatas itu harus di tes langsung lagi," ucap Pastika.

Di sisi lain, Pastika menyatakan kepemilikan SIM yang salah turut memengaruhi tingginya jumlah kecelakaan di Bali, hal tersebut disebabkan penyalahartian paradigma kasih sayang. Orang tua yang terlalu sayang kepada anaknya, terkadang tidak memikirkan rosiko yang mungkin terjadi, karena seringkali anak belum cukup umur sudah dibelikan kendaraan dan dipaksakan untuk memiliki SIM.

"Di Bali seringkali terjadi paradigma kasih sayang yang salah, anak yang belum cukup umur sudah dibelikan motor atau mobil, anak belum cukup umur sudah dicarikan SIM. Ini jadi penyebab kecelakaan juga, karena mereka belum paham berkendara yang benar," katanya.

Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto, dalam laporannya menyatakan peluncuran SIM Online dilaksanakan serentak di 45 Satuan Pelayanan SIM (SATPAS) se-Indonesia.

Dengan peluncuran tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan publik sebaik-baiknya, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Program tersebut, menuruti dia, memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat yang ingin memperpanjang SIM, diantaranya masyarakat yang masa berlaku SIMnya habis namun tidak berada dilokasi domisili sebenarnya, bisa langsung memperpanjang dilokasi tersebut.

Pembayaran yang dilakukan langsung di bank, dijamin oleh Sugeng Priyanto akan mengurangi praktik-praktik percaloan. Ia juga menjelaskan pembayaran bisa dilakukan melalui internet banking. Kedepannya dengan anggaran sebesar Rp18 miliar, ia berharap mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: