Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Siapkan Empat Gudang Logistik di Papua

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Pemerintah akan membangun empat gudang logistik di Provinsi Papua khususnya di wilayah yang terdampak hujan salju untuk memastikan warga tidak mengalami kekurangan pangan.

"Empat gudang logistik di Nduga, Puncak, Puncak Jaya dan Lanny Jaya," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Denpasar, Bali, Senin (7/12/2015).

Untuk pembangunan gudang logistik tersebut, Mensos menyatakan sudah berkomunikasi dengan bupati di empat wilayah itu.

Gudang logistik dibutuhkan karena sebenarnya warga memiliki umbi-umbian yang merupakan makanan pokok mereka yang bisa disimpan. Sehingga saat tidak bisa panen karena tanaman mati akibat hujan salju, mereka akan punya stok makanan.

"Jadi stok makanan tidak harus didorong seperti sekarang ini beras dari Wamena," tambah Mensos.

Sebelumnya, Kementerian Sosial sudah mendistribusikan bantuan logistik berupa beras ke Nduga karena 32 warganya yang sebagian besar balita meninggal dunia dan belum diketahui penyebabnya.

Logistik tersebut sudah dikirim ke Kabupaten Lanny Jaya, Distrik Kuyawage dan juga ke Nduga.

Menurut Mensos, sebetulnya peristiwa tersebut juga terjadi pada Juli lalu ketika hujan salju melanda wilayah Puncak, Puncak Jaya dan Lanny Jaya. Di Lanny, Jaya sudah disiapkan 100 ton cadangan beras pemerintah (CBP).

Tapi Kemensos sudah menyiapkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan Mensos juga sudah mengkomunikasikan dengan KSAD Jenderal TNI Mulyono lebih dua minggu lalu.

"Saya juga sudah koordinasi dengan Dinsos Papua dan Bupati Lanny Jaya juga sudah dua minggu lebih beras didorong ke sana," katanya.

Kematian sekitar 32 warga di Kabupaten Nduga, pedalaman Papua, diduga diakibatkan gizi buruk, disimpulkan setelah dilihat langsung kondisi masyarakat di Distrik Mbuwa yang mengalami kekurangan pangan akibat produksi kebun menurun drastis.

Meninggalnya puluhan warga pascakemarau berkepanjangan itu diawali kematian banyak hewan ternak milik masyarakat, baik ayam maupun babi secara tiba-tiba.

Tak berapa lama kemudian beberapa warga mengalami demam tinggi dan meninggal yang awalnya diduga akibat disentri namun kemungkinan akibat infeksi saluran pernapasan akut (ispa) yang diperparah dengan kekurangan gizi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: