WE Online, Jakarta - CEO Artajasa Djoko Setiawan Notowidigdo mengaku tidak begitu khawatir dengan potensi masuknya pesaing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di bisnis penyedia jasa infrastruktur perbankan. Menurutnya, untuk masuk ke lini bisnis ini diperlukan waktu yang cukup panjang untuk menguasai pasar.
"Kami memerlukan waktu 25 tahun untuk memiliki 80 juta pengguna kartu, 70 ribu terminal ATM, dan 87 member institusi (bank), Jadi, tidak akan mudah," paparnya kepada Warta Ekonomi di akhir acara peluncuran logo baru ATM Bersama di Bilangam SCBD, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Iwan ini mengatakan pihaknya membuka kesempatan bagi bank-bank baru untuk bergabung dengan jasa yang mereka tawarkan. Sebagaimana diketahui, era komunitas ASEAN yang akan dimasuki tahun depan akan memberikan pengaruh kepada sektor ekonomi Tanah Air.
"Saya rasa bagus (MEA) karena bisnis kita akan bertumbuh sejalan kondisi perekonomian negara. Bila kondisi perekonomian bagus maka transaksi akan meningkat. Bagi bank-bank yang ingin bergabung kita terbuka." imbuhnya.
Artajasa sendiri tahun depan menargetkan penambahan 10 member keanggotaan. Saat ini anggota perusahaan tersebut berjumlah 87 member.
"Tahun depan kita targetkan menambah 10 member baru dan menambah 10 persen jumlah terminal ATM dan kita juga akan ekspansi ke BPR," terangnya.
Informasi tambahan, pada bisnis ATM yang dikelola Artajasa hingga kini transaksi tarik tunai masih mendominasi dibandingkan jasa tranfer. Adapun, transaksi per bulan di ATM bersama berjumlah 25 juta transaksi, sekitar 60 persen transaksi tersebut terdiri dari transaksi tunai dan 40 persen transfer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
