Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Jatim akan 'Spin Off' Unit Usaha Syariah Tahun Ini

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) berencana untuk memisahkan unit usaha syariahnya (spin off) tahun ini. Untuk merealisasikan aksinya tersebut, perseroan akan menyuntikkan dana sebesar Rp 200 miliar ke UUS.

Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharuskan modal disetor bank umum syariah hasil pemisahan paling sedikit sebesar Rp 500 miliar. Modal tersebut kemudian wajib ditingkatkan secara bertahap menjadi paling sedikit Rp1 triliun dan harus sudah dipenuhi paling lambat 10 tahun setelah izin bank umum syariah diberikan. Adapun, tenggat waktu ditetapkan selama 15 tahun sejak UU tersebut berlaku atau pada tahun 2023.

Direktur Menengah Korporasi Bank Jatim Su'udi mengatakan bahwa saat ini perseroan masih dalam tahap persiapan spin off dan belum melaporkan rencana tersebut ke OJK. Namun, ia optimis spin off UUS dapat dilakukan di tahun ini juga.

"Spin off kita punya ancang-ancang, kita belum ajukan ke OJK. Tapi, secepatnya kita akan spin off agar operasional lebih mandiri. Kalau permodalan itu minimal Rp 500 miliar dari OJK. Di UUS sudah kita siapkan Rp 300 (miliar), jadi tinggal tambah Rp 200 (miliar). Ini nanti dari Bank Jatim sendiri. Misal 99 persen kami, satu persen siapa. Kalau pemerintah mau ini bisa digodok," ujarnya.

Su'udi mengungkapkan salah satu hal yang melatarbelakangi perseroan untuk melakukan spin off usaha syariah juga karena ada dorongan dari pemerintah daerah Jawa Timur, khususnya Gubernur Jatim Soekarwo atau yang lebih dikenal dengan Pakde Karwo.

"Ini juga berbagai permintaan dari stakeholder termasuk gubernur untuk ditingkatkan jadi Bank Jatim Syariah," terangnya.

Untuk itu, Su'udi berharap setelah spin off maka Pemerintah Jatim dapat bekerja sama dengan Bank Jatim dalam membesarkan Bank Jatim Syariah.

"Modal awal dari Bank Jatim Rp 500 miliar, tapi secara bertahap akan dikembangkan. Nanti juga mudah-mudahan dapat dari pemerintah daerah untuk pengembangan selanjutnya. Aset saat ini Rp 1,2 triliun untuk syariah. Kalau nanti dikembangkan akan lebih cepat lagi," ucapnya.

Menurutnya, dalam merealisasikan spin off UUS, perseroan bahkan memperluas jaringannya dengan menambah sebanyak dua kantor cabang syariah, 11 kantor cabang pembantu, dan 17 ATM syariah. "Makanya tahun ini justru jaringan yang kita kuatkan syariah. Di konvensional kita rem dulu. Jadi kita konsolidasi karena yang ada sekarang dirasa kurang kuat. Jadi nanti tiap tahun kita kembangkan di unit usaha syariah," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: