Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPO Saudi Aramco Terbuka untuk Pasar Internasional

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham dari Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di dunia, bisa berada di pasar lokal atau internasional, tetapi tidak termasuk cadangan energi Saudi, kata CEO perusahaan tersebut kepada televisi al-Arabiya milik Saudi, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Senin (25/1/2016).

"Cadangan tidak akan dijual, tetapi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dari cadangan sedang dipelajari," kata Khalid al-Falih dalam sebuah wawancara dari Davos, Swiss, tempat diselenggarakannya Forum Ekonomi Dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan The Economist awal bulan ini, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan Riyadh mungkin menjual saham di Aramco sebagai bagian dari privatisasi.

Aramco diperkirakan memiliki cadangan minyak mentah sekitar 265 miliar barel, lebih dari 15 persen dari seluruh simpanan minyak dunia sehingga bisa menjadi perusahaan pertama yang terdaftar senilai US$ 1 triliun lebih jika perusahaan tersebut go public, seperti diperkirakan para analis.

Sementara, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa ukuran besar Aramco dan kerahasiaan sekitarnya sebagai instrumen utama kebijakan minyak kerajaan, menimbulkan rintangan untuk setiap daftar dari perusahaan induk. Mereka mengatakan Arab Saudi sedang mempertimbangkan menjual saham dalam menyempurnakan usahanya dengan perusahaan minyak asing.

Falih mengatakan akan ada studi hukum yang memastikan bahwa apa yang ditawarkan bukanlah cadangan minyak mentah kerajaan, tapi kemampuan perusahaan untuk mengonversi produksi cadangan minyak mentah menjadi sesuatu yang bernilai finansial yang bisa memberi keuntungan kepada pemilik.

"Nilai ekonomi dari Saudi Aramco sebagai perusahaan adalah yang akan ditawarkan. Tentunya, bidang utama pekerjaan Saudi Aramco adalah mengelola cadangan minyak Arab Saudi," kata Falih kepada Al-Arabiya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: