Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Walmart Akan Berhenti Beroperasi di Carolina Utara

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sebuah toko di Oriental, Carolina Utara, yang menjual perlengkapan lokal dan kebutuhan sehari-hari selama 44 tahun menutup usahanya pada bulan Oktober 2015 setelah toko Walmart dibuka untuk bisnis. Sekarang, tiga bulan kemudian, raksasa ritel ini menarik bisnisnya dan meninggalkan masyarakat tanpa apapun. Tidak ada toko kelontong, tidak ada apotek.

Meskipun banyak toko terus menghilang dari lanskap Amerika Serikat selama tiga dekade terakhir, setidaknya selalu ada satu Walmart yang ditinggalkan untuk menggantikan mereka.

"Sebelumnya kami merasa bangga karena kami memiliki apotek dan toko kelontong yang sangat memuaskan. Namun jika tidak lagi memiliki toko kelontong maka nilai properti di sini akan menurun, itu adalah dampak yang signifikan bagi kita," kata Barb Venturi, Walikota Oriental, dengan populasi sekitar 900 orang sebagaimana dikutip dari laman Bloomberg di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Wal-Mart Stores Inc mengatakan pada 15 Januari bahwa akan menutup 102 toko Express yang lebih kecil, yang banyak terdapat di kota-kota terpencil, untuk fokus pada Supercenters dan pasar di lingkungan kelas menengah. Langkah tersebut yang akan dimulai pada akhir bulan adalah langkah yang relatif cepat. Seperti di tahun 2014, Wal-Mart menggembar-gemborkan kinerja yang solid dari toko yang lebih kecil dan mengumumkan rencana untuk membuka 90 toko tambahan.

Itu masalah besar bagi kota-kota kecil yang memiliki populasi lansia yang besar. Untuk orang-orang tua dari Oriental - kota liburan musim panas - toko kelontong dan farmasi terdekat berikutnya adalah 50 menit jarak pulang pergi. Itu cukup menyulitkan.

"Di kota-kota yang terkena dampak penutupan toko, kami telah memiliki ratusan percakapan dengan pejabat terpilih dan tokoh masyarakat untuk membahas isu-isu yang relevan dan kami bekerja sama dengan masyarakat bagaimana kita bisa membantu," kata juru bicara Wal-Mart Brian Nick.

Wal-Mart telah berada di bawah tekanan yang meningkat akhir-akhir ini karena penjualan di AS telah gagal untuk bersaing dengan peningkatan biaya tenaga kerja. Ini juga telah menghabiskan lebih pada operasi Web-nya.

"Saat ini penting untuk meninjau portofolio kami dan menutup toko dan klub," kata Chief Executive Officer Walmart Doug McMillon dalam sebuah pernyataan di website perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: