Peruri akan Garap 'E-Payment'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Eksistensi e-money sebagai alat pembayaran elektronik e-payment tidak bisa dipungkiri. Bahkan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mulai berencana melakukan expansi ke arah itu.

Direktur Utama Peruri, Prasetio mengatakan pertumbuhan uang kartal beberapa tahun terakhir cenderung flat. Selama tahun 2015 Peruri mencetak uang Rp 9 miliar, tahun ini turun menjadi Rp 8,5 miliar.

Melihat kondisi tersebut, menurut Prasetio, Peruri harus siap, tidak hanya menunggu. Saat ini Peruri tengah menjajaki metode e-payment. Peruri sendiri memiliki anak perusahaan yang fokus ke digital. Sekarang sedang belajar ke ITC solution.

"Peruri juga bekerjasama dengan Pelni untuk penjualan tiket, dimana Peruri yang mengerjakan. Kedepan dengan BUMN lain seperti Kereta Api dan Angkasa Pura," ungkapnya.

Namun demikian Prasetio tidak dapat mengatakan eksistensi uang kartan telah turun. Sebab itu kewenangan Bank Indonesia. Tapi dia mengatakan Peruri masih akan tetap mencetak uang, karena uang uang rusak akan ganti dan keaslian uang harus terus dijaga.

Saat ini Peruri juga masih terikat kontrak 2 tahun dengan BI untuk mencetak uang. Dan dari BI sendiri menurut Prasetio mengatakan tidak menutup diri untuk mengembangkan digital money.

Namun untuk menuju ke sana masih butuh banyak persiapan. Perusi harus menjalin kerjasama dengan Kementerian BUMN, dengan ahlinya seperti Telkom, dan kolaborasi dengan switching company.

"Tapi pada akhirnya tetap kembali ke persetujuan BI yang mengatur sistem pembayaran nasional.

Prasetio melanjutkan, yang juga penting dilakukan saat ini adalah menjaga stabilitas dan kualitas uang dengan baik. Kebutuhan BI masih terus ada, sebab ada gerakan uang bersih, dimana uang yang kotor ditarik kembali dan menjaga keaslian uang. Dengan demikian kebutuhan akan tetap ada.