Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bappenas: Ahli Kompetensi Disiapkan Antisipasi Membengkaknya Pengangguran

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah menyiapkan program alih kompetensi lintas sektor kepada para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 2016, menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Alih kompetensi ini disiapkan agar para pekerja di sektor usaha yang begitu signifikan terkena dampak perlambatan ekonomi global dan penurunan harga minyak dunia, dapat berpindah ke sektor usaha yang relatif tidak begitu terdampak, kata Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Rahma Iryanti di Jakarta, Selasa (9/2/2016).

"Misalnya, kita sudah petakan untuk sektor perhubungan, bagi Anak Buah Kapalnya yang mendapat PHK bisa mendapat alih profesi ke sektor lain," kata dia.

Rahma mengatakan seharusnya program alih kompetensi itu sudah dijalankan oleh Kemenaker dan Kementerian Perindustrian. Dalam tahun anggaran 2016, kata Rahma, pemerintah menyiapkan lebih dari Rp3 triliun untuk program alih kompetensi itu. Hingga saat ini, kuota alih kompetensi yang difasilitasi pemerintah mencapai 800 ribu tenaga kerja.

"Ini juga sama dengan program sertifikasi, di dalamnya ada program alih kompetensi ini," ujarnya.

Menurut Rahma, asosiasi yang menaungi dunia usaha juga seharusnya dapat membimbing para pegawai yang terkena PHK untuk melakukan alih kompetensi ini.

Sebelumnya, asosiasi yang menaungi buruh mengklaim beberapa sektor industri seperti farmasi, elektornik dan migas terancam akan melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya karena perlambatan ekonomi global dan penurunan harga minyak dunia.

"Anjloknya harga minyak dunia saat ini hingga ke kisaran 30 dolar AS/barel yang merupakan level terendahnya sejak tahun 2004, akan membuat perusahaan-perusahaan minyak di dunia mengalami kerugian dan terancam melakukan PHK besar-besaran di sektor migas," kata Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir Khamid.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengklaim sejumlah perusahaan farmasi multinasional melakukan PHK karena telah mengurangi kapasitas produksinya.

Namun, menurut data Kemenaker hingga 1 Februari 2016 lalu, baru perusahaan minyak Chevron yang mengajukan rencana PHK.

Menurut data Badan Pusat Statistik, sejak pertengahan 2015 tingkat pengangguran terbuka mengalami kenaikan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2015 sebesar 6,18 persen meningkat dibanding TPT Februari 2015 yang sebesar 5,81 persen. (Ant)

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: