Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: PHK Massal Karena Kebijakan yang Salah dari Awal

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Hengkangnya sejumlah perusahaan multinasional asal Jepang dan Amerika Serikat dari Indonesia mengundang keprihatinan DPR RI.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai banyaknya investor asing yang cabut dari Indonesia harus diwaspadai oleh pemerintah. Menurutnya, bila gelombang PHK terus berlanjut maka ekonomi nasional bisa semakin terpuruk.

"Pemerintah harus betul-betul sigap dan fokus kepada PHK dari beberapa industri maupun dari beberapa kegiatan perdagangan sehingga ekonomi kita tentu bisa diselamatkan," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Politisi Partai Demokrat tersebut mengurai bahwa akar masalah terjadinya PHK merupakan akibat kebijakan yang kurang tepat yang diambil oleh pemerintah. Meskipun, Agus mengakui dampak kebijakan banyak memberi perbaikan, tapi belum bisa memberikan penyelamatan ekonomi.

"Intinya, penyelamatan ekonomi karena memang masyarakat menengah ke bawah tidak bisa mengonsumsi barang dan jasa dalam negeri yang akhirnya PHK," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus menyebut paket kebijakan pemerintah tidak menguatkan daya beli masyarakat menengah ke bawah sehingga industri-industri barang dan jasa menjadi lemah karena tak ada konsumen.

"Kebijakan pemerintah yang paket-paket itu tidak pernah menyentuh penguatan daya beli masyarakat menengah ke bawah. Apabila daya beli msyarakat menengah ke bawah tidak cukup tinggi maka tidak akan bisa mengonsumsi produk dalam negeri. Kalau tidak bisa mengonsumsi maka nasib industri dalam negeri pun akan lebih terpuruk yang akhirnya menimbulkan PHK," ungkapnya.

Agus menyebut paket kebijakan pemerintah tak mengobati kesulitan ekonomi rakyat. "Ibarat obat, tapi obatnya enggak cespleng. Enggak ngobatin penyakit ekonomi yang ada. Yang ada menstimulir industri, perdagangan, memang bagus, tapi kalau produk dan jasa ada, tapi enggak ada konsumsi bagaimana?" tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan asal Jepang dan Amerika Serikat resmi mencabut izin operasinya dari Indonesia. Yang pertama Ford, kemudian disusul Toshiba, Panasonic, dan terakhir Harley Davidson.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: