Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gurihnya Menjadi Agen Laku Pandai

Warta Ekonomi -

WE Online, Cirebon - Tahun lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Laku Pandai merupakan layanan perbankan yang disediakan agen bank di daerah-daerah terpencil yang tidak dapat dijangkau oleh kantor bank.

Adapun, produk yang ditawarkan agen bank adalah produk-produk sederhana, mudah dipahami, dan sesuai kebutuhan masyarakat di daerah seperti basic saving account, kredit mikro, dan asuransi mikro.

Keterlibatan agen bank dalam program ini menjadi vital karena mereka adalah kepanjangan tangan dari bank yang menawarkan jasa-jasa keuangan tersebut kepada kerabat, tetangga, dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, wajar bila agen-agen Laku Pandai mendapatkan insentif dari perbankan. Kira-kira berapa insentif/passive income yang didapat agen dalam menjaring nasabah?

Mimin Ratmini, warga Desa Karangmulya, Cirebon, yang menjadi agen Laku Pandai dari BTPN mengungkapkan bahwa awalnya ia ragu-ragu untuk menjadi agen Laku Pandai karena sulit untuk meyakinkan masyarakat agar mau menjadi nasabah.

"Awalnya ragu dulu apa bisa ngomong sama masyarakat, kemudian saya lihat peluang orang bisa bayar bunga kredit, tapi enggak bisa menabung. Makanya saya mau ajak masyarakat sekitar supaya menyisihkan uangnya Rp 1.000-Rp 2.000/hari untuk menabung. Kemudian saya hubungi BTPN lagi dan menyanggupi untuk jadi agen Laku Pandai," kata Mimin saat ditemui di rumahnya di Desa Karangmulya, Cirebon, Minggu (14/2/2016).

Dari situ mulailah dia memasarkan produk tabungan Laku Pandai ke masyarakat. Calon nasabah yang Mimin garap pertama ialah teman-teman dan sanak saudaranya, kemudian pelanggan toko kelontong dan fotokopi yang ada di rumahnya.

"Awalnya saya ajak teman-teman dulu. Kemudian kebetulan kan saya juga punya toko jasa fotokopi. Nah, pelanggan saya, saya terangkan mau menabung di tempat saya atau tidak, bisa buat beli pulsa, PLN token, biasanya paling dia beli pulsa sisa kembalian pulsa uangnya untuk ditabung," tukasnya.

Berbagai penawaran yang dilakukan Mimin akhirnya membuahkan hasil. Setelah empat bulan menjadi agen BTPN kini dia telah memiliki 204 nasabah dan 118 di antaranya merupakan nasabah aktif.

"Sekarang sudah punya 193 rekening ditambah 11 rekening baru dalam waktu empat bulan. Dari total itu ada 118 rekening aktif. Modal awalnya cuma 250 ribu cash dan 250 elektronik seiring bertambahnya nasabah modal saya naikkan jadi 2 juta," ucap Mimin.

Dengan total nasabah sebanyak itu, Mimin mengakui dirinya bisa mendapatkan passive income sebesar Rp200 ribuan per bulan dari insentif buka rekening, setor, dan tarik tunai di tempatnya.

"Dulu waktu awal-awal di bulan November dapat Rp30 ribu karena nasabahnya masih sedikit. Kemudian seiring bertambahnya nasabah naik jadi Rp50 ribu di bulan Desember dan bulan Januari lalu sudah mendapatkan Rp220 ribu per bulan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: