Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pameran Logistik Diselenggarakan Bertepatan Dengan MEA

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta-Organizer pameran asal Jerman, Deutsche Messe, akan menyelenggarakan CeMAT di ICE, Bumi Serpong Damai (BSD) pada 28 Februari hingga 3 Maret 2016 mendatang. CeMAT merupakan pameran intralogistik yang pernah diadakan di Hannover Jerman, Shanghai China, Moscow Russia, Mumbai India dan Melbourne Australia.

Deutsche Messe berekspansi ke kawasan Asia Tenggara dan memilih Indonesia yang menempati posisi sentral di kawasan tersebut. Deutsche Messe menggandeng ITE Group Plc. dari Inggris melalui PT Debindo-ITE untuk menyelenggarakan CeMAT Southeast/TransAsia Jakarta/ColdChain Indonesia.

Indonesia menjadi pilihan untuk penyelenggaraan CeMAT kawasan Asia Tenggara bertepatan dengan momentum integrasi pasar tunggal Masyarakat Ekonomi ASEAN yang tengah berkembang pesat menjadi salah satu logistic hub terpenting di dunia. Tidak heran jika Deutsche Messe dan ITE Group tertarik menghadirkan CeMAT.

Ketua Kadin Rosan Roeslani menyambut positif kerjasama CeMAT Southeast Asia, TransAsia Jakarta, dan ColdChain Indonesia. Menurutnya, event ini akan menampilkan solusi dan produk mutakhir untuk mengubah Indonesia menjadi salah satu hub logistik di Asia.

"Selama ini di logistic ada ekonomi biaya tinggi yang bisa mencapai 24% dari GDP dan menjadi hambatan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab itu, jika ada upaya untuk mengatasinya tentu KADIN menyambut baik,” ujar Rosan, di Jakarta, Rabu (17/2/2016)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Indonesia, Basuki Hadimuljono juga mengungkapkan dukungannya. Menurutnya keberadaan ASEAN membuktikan bahwa pasar regional yang terintegrasi secara positif akan memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan perdagangan. Logistik memainkan peran yang krusial di masa arus bebas barang dan jasa seperti saat ini.

"Karena itu gabungan CeMAT Southeast ASIA, TransAsia Jakarta, dan ColdChain Indonesia menyediakan wacana agar industri logistik di Asia Tenggara bisa mengembangkan trend, jaringan dan melakukan bisnis,” kata Basuki.

Salah seorang anggota Dewan Deutsche Messe, Andreas Gruchow menyatakan, pihaknya ingin menunjukkan seluruh rangkaian nilai logistik. Menurutnya, ini pertama kalinya Deutsche Messe menampilkan event CeMAT bersamaan dengan pameran logistik penunjang yakni TransAsia Jakarta dan ColdChain Indonesia.

CeMAT Southeast Asia, lanjut dia, diperkirakan akan menarik lebih dari 200 peserta pameran, karena itu disediakan ruang seluas 10.000m2. Pameran akan melibatkan berbagai produk; truk industri, sistem logistik lengkap, rack, dan sistem pergudangan, crane dan lifting equipment, access platform, auto ID system, solusi logistik menggunakan robot, dan teknologi pengepakan dan jasa logistik seperti freight forwarding, pengoperasian terminal, infrastruktur transpor, kendaraan transpor dan jasa CEP. Pengunjung diharapkan akan datang dari seluruh kawasan Asia Tenggara.

“Deutsche Messe menyelenggarakan CeMAT Southeast Asia, TransAsia Jakarta dan ColdChain Indonesia, berpartner dengan perusahaan pameran yang berkedudukan di Inggris, yaitu ITE. Kami sudah bekerja sama dengan ITE pada CeMAT Rusia yang berjalan dengan baik dan kami senang sekarang melanjutkan kerja sama sampai Indonesia,” jelas Gruchow.

Direktur Industri, Transport dan Logistik dari ITE Group Pte Laurent Noel mengatakan, pihaknya senang bisa menyatukan dua organisasi pameran dagang yang memimpin di dunia, yaitu ITE di sektor logistik transpor dan Deutsche Messe di sektor handling material dan intralogistik. Kolaborasi dua pihak ini akan hadirkan pameran yang luar biasa bagi industri logistik di Asia Tenggara.

"Sekarang saat paling tepat untuk menggelar eksibisi ini, mengingat tahun 2017 Pemerintah Indonesia akan menyelesaikan bagian pertama dari proyek infrastruktur baru di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang akan merangsang pertumbuhan perekonomian setempat,” ujar Noel.

Penyelenggaraan CeMAT Southeast Asia ini mendapat dukungan berbagai pihak, antara lain dari kalangan asosiasi: Kadin, Asosiasi Logistik dan Forwarder Idonesia (ALFI), ALI (Supply Chain & Logistics Association), APINDO (The Employers Association of Indonesia). Berbagai kementerian juga turut mendukung, antara lain: Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan. Dari dunia internasional fukungan datang dari German Engineering Association (VDMA) dan European Federation of Materials Handling (FEM).

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: