Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Ceko: Yunani Bisa Bayar Utang Dengan Menangani Migran

Warta Ekonomi -

WE Online, Praha, Republik Ceko - Yunani bisa membayar utang-utang luar negerinya dengan mendirikan pusat deportasi para migran, kata Presiden Ceko Milos Zeman, Minggu (6/3/2016). 

Menurut presiden, langkah itu akan menjadi salah satu jalan keluar bagi Eropa dalam menangani krisis migran.

Berbicara dalam sebuah wawancara yang disiarkan saluran televisi Ceko Prima, Zeman mengatakan bahwa ide tersebut datang dari salah seorang penasihatnya dan menyebutnya sebagai ide orisinil yang diibaratkan "membunuh dua ekor burung hanya dengan sebiji batu".

"Pusat penahanan akan dibangun di pulau-pulau Yunani, yang akan menjadi titik untuk mendeportasi para migran dari Eropa ... dan Yunani, dengan memelihara pusat penahanan tersebut, dianggap sudah membayar utang luar negeri yang tak bisa dibayarnya itu," ujarnya.

Uni Eropa pada Senin (7/3/2016) akan menggelar pertemuan puncak dengan Turki guna membicarakan upaya mengatasi krisis migran tersebut.

Jerman mengatakan pertemuan itu terutama akan mencari jalan untuk membantu Yunani, yang menjadi titik masuk utama bagi para pengungsi ke Eropa.

Zeman memiliki keterbatasan kekuasaan dalam membuat keputusan, namun ia selama ini merupakan sosok yang berbicara lantang terkait masalah migran. Dia menyatakan bahwa integrasi komunitas Muslim merupakan hal yang tidak akan terjadi dan menganggap aliran kaum migran itu sebagai "serangan yang terorganisasi".

Kementerian Luar Negeri Yunani menolak mengomentari pernyataan Zeman yang disampaikan Minggu tersebut.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, Minggu, mengeluarkan kecaman atas pengetatan wilayah perbatasan yang menyebabkan kemacetan. Ia mengatakan bahwa Yunani, dalam pertemuan puncak pada Senin, akan menekankan solidaritas bagi para pengungsi dan pembagian beban yang adil di antara negara-negara anggota Uni Eropa.

Tsipras menuduh Austria dan negara-negara Balkan mengacaukan situasi di Eropa dengan memperlambat aliran kaum migran dan pengungsi yang berangkat ke utara dari Yunani. Saat ini, sedikitnya 30.000 orang terperangkap dalam kebuntuan, menantikan Makedonia membuka kembali perbatasannya agar mereka bisa berangkat menuju Jerman.

"Eropa sekarang sedang menghadapi krisis kepanikan," kata Tsipras kepada komite pusat sayap kiri partai Syriza.

"Akankah Eropa yang ketakutan dan rasis mengambil alih Eropa yang memiliki solidaritas?" ujarnya bertanya.

Para pemimpin negara-negara di Eropa Tengah ragu-ragu atas kemampuan Yunani dalam membatasi kaum migran, yang banyak di antaranya mengungsikan diri dari peperangan di Suriah dan negara-negara lain. Para pemimpin itu juga khawatir bahwa Turki tidak akan berhasil membendung gelombang orang yang menyeberangi Laut Aegean.

Mereka mengatakan rencana cadangan untuk memberikan bantuan di sepanjang rute migrasi di sejumah negara Balkan merupakan hal yang sangat penting. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: