Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jual Properti, Keuntungan Produsen Gatsby Ini Melonjak 209,7%

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Emiten pemilik merek Gatsby, Pixy, dan Pucelle, PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) mengakui tahun 2015 merupakan tahun yang cukup berat bagi perseroan.

Presiden Direktur Mandom Indonesia Muhammad Makmun Arsyad mengatakan kondisi ekonomi domestik dan global yang belum kondusif serta peristiwa kebakaran yang terjadi di area produksi aerosol pada pertengahan tahun lalu cukup berdampak besar pada kinerja perseroan.

Meski begitu, laba bersih di tahun 2015 mencapai sebesar Rp 544 miliar atau tumbuh tumbuh 209,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 175,82 miliar.

"Pertumbuhan ini sebagian besar dikontribusikan oleh laba dari penjualan tanah, bangunan kantor, dan pabrik perseroan di Sunter, Jakarta Utara," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (21/3/2016).

Dengan berbagai rintangan yang dihadapi tersebut tercatat sepanjang tahun 2015 penjualan perseroan hanya tumbuh 0,3 persen menjadi Rp 2,35 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 2,30 triliun.

"Penjualan domestik masih menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian penjualan perseroan di tahun 2015. Penjualan domestik tercatat tumbuh sebesar 5,6 persen menjadi Rp 1,69 triliun di tahun 2015," ungkapnya.

Beberapa strategi telah dilakukan Mandom lndonesia dalam upaya mengejar ketertinggalan akibat berbagai kendala yang dihadapi pasca-peristiwa kebakaran antara lain memfokuskan penjualan pada produk fast moving forward agar produk yang dikeluarkan dapat dengan cepat diserap oleh pasar.

"Kami juga menambah 12 titik distribusi yang tersebar di seluruh area di lndonesia khususnya di kawasan lndonesia timur dan aktif melakukan kegiatan iklan dan promosi tahunan maupun kegiatan baru hingga penayangan iklan TV baru di media televisi dan online," terangnya.

Dari segi ekspor, tercatat penjualan ekspor pada tahun 2015 Rp 618 miliar atau turun 12,O persen dari tahun 2014 sebesar Rp 702 miliar. Penurunan ini merupakan dampak dari terbatasnya suplai produk yang mengandung aerosol karena selama ini produk aerosol memiliki kontribusi yang cukup besar pada penjualan ekspor, yaitu sebesar 17 persen.

"Untuk itu, beberapa upaya terus dilakukan untuk mempertahankan kinerja penjualan ekspor, antara lain dengan memperkuat penjualan produk non-aerosol di beberapa negara, menjalin kerja sama dengan perusahaan OEM (original equipment manufacturer) di dalam dan luar negeri dalam upaya memenuhi permintaan produk yang mengandung aerosol," ucapnya.

Perseroan menyatakan akan fokus mewujudkan pertumbuhan penjualan double digit untuk dapat mencapai target penjualan Rp 3 triliun di tahun 2017.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: