Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

25 Negara Ikuti Pameran CPhI SEA 2016 di Ji EXPO

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pameran niaga industri farmasi Internasional Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhI SEA) 2016 untuk kelima kalinya diadakan di Indonesia pada 6-8 April 2016, di Jakarta Internasional Expo – Kemayoran. Pembukaan pameran ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maura Linda Sitanggang dan dihadiri oleh  stakeholder dalam bidang farmasi dan industri makanan dan minuman diantaranya…..

Christopher Eve, Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia, sebagai  penyelenggara pameran mengatakan, ada sebanyak 260 perusahaan internasional dari 25 negara ambil bagian dalam pameran ini.  CPhI SEA merupakan peluang bagi para pelaku industri farmasi dan penyedia bahan baku obat dari seluruh dunia untuk menjangkau pasar Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat.

CPhI SEA merupakan kesempatan untuk berinteraksi dengan para profesional farmasi global dari seluruh dunia. Pameran ini mencakup semua aspek perkembangan farmasi, mulai dari bahan baku obat hingga mesin, kemasan, dan layanan outsourcing pengiriman obat. Di tahun ke lima ini, kami menambahkan Health Ingredients yang fokus pada perpaduan farmasi dan pangan fungsional,” tutur Christoper.

Pameran niaga selama tiga hari ini akan dilengkapi dengan berbagai aktivitas, seperti Innovation Gallery, Exhibitor Showcase, Business Matching, dan Seminar Hi South East Asia. Innovation Gallery menampilkan produk – produk inovatif, termasuk produk-produk dari pemenang CPhI Worldwide Pharma Award.

Exhibitor Showcase adalah rangkaian seminar dimana para profesional berbagi hasil riset dan mengulas topik – topik terkini dalam industri. Program Business Matching mempertemukan para professional industri sesuai dengan minat dan kebutuhan, dimana saat ini lebih dari 350 pertemuan bisnis telah terjadwal untuk menciptakan peluang bisnis baru. Terakhir adalah seminar Hi South East Asia yang merupakan kerja sama dan didukung oleh International Union of Food Science and Technology (IUFoST) dan menghadirkan pembicara terkemuka.”

CPhI South East Asia 2016 memiliki dua pameran baru yaitu ICSE (International Contract Services Expo) dan Hi (Health ingredients) South East Asia. ICSE adalah pameran khusus outsource dan contract services. Sedangkan Hi South East Asia mempersembahkan pameran khusus bahan baku untuk pangan fungsional dan nutrasetikal.

Dalam sambutanya Maura Linda Sitanggang mengatakan,  Pasar farmasi Indonesia memang yang terbesar di ASESN, oleh karena itu industri farmasi menjadi bisnis dengan peluang yang sangat besar, diperkirakan nilai belanja untuk farmasi dan alat kesehatan  tahun ini sebesar Rp 62 triliun dan terus meningkat  menjadi 10 kali dalam 10 tahun ke depan.

Prioritas kebijakan pemerintah saat ini adalah meningkatkan akses dan meningkatkan pelayanan dengan sistem jaminan kesehatan Nasional  yang diharpakan  pada 2019 sudah dapat mencakup seluruh rakyat Indonesia . Kebijakan pengembangan farmasi dan alat kesehatan menjamin ketersediaan danendorong industri dalam negeri. Sehingga dapat menjadi acuan industri dan bahan baku obat,

Menurut  Maura, untuk menghadapai persaingan global di masa depan pengembangan  industri farmasi Indonesia harus berbasis riset , Pengembangan diarahkan pada bahan baku, termasuk herbal, biologi dan vaksin, sehingga pada 2020 diharapkan sudah dapat mengurangi ketergantungan pada  impor bahan baku dan meningkatkan ekspor.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: