Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusda Dapat Suntikan Dana Rp7 Miliar

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Perusahaan Daerah Agribisnis Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan penyertaan modal Rp7 miliar dari APBD Provinsi Sulawesi Selatan 2016 untuk mengembangkan bisnis rumput laut.

"Kami akan fokus ke bisnis jual beli rumput laut untuk melayani eksportir di Sulsel. Rumput laut akan kami ambil dari para petani rumput laut dan pengumpul. Kita proses dan kita jual ke eksportir," ujar Direktur Utama Perusahaan Daerah Agribisnis Provinsi Sulawesi Selatan Soeprapto Budisantoso di Makassar, Jumat (8/4/2016).

Soeprapto mengatakan anggaran dari Pemprov Sulsel tersebut baru saja cair sehingga sekarang sedang persiapan kegiatan operasional untuk memanfaatkan anggaran tersebut.

"Kami memang sudah cukup lama bergerak di bidang rumput laut sehingga sudah kenal lika liku-nya. Berdasarkan pengalaman ini kita akan perbesar skala kita. Rp7 miliar tersebut untuk membiayai rencana bisnis operasional kantor, pembelian bahan baku, pemrosesan dan prasarana penjualan," katanya.

Dia mengatakan sumber bahan baku berasal dari sentra-sentra rumput laut di Takalar, Bantaeng, Palopo, Bone dan Bulukumba.

"Kami menampung untuk diproses dan kita jual ke eksportir. Eksportir kami kerjasama dengan kawasan pergudangan di samping Jalan Sutami dimana kita juga ambil gudang disitu sehingga proses pengirimanr dari eksprotir ke gudang mudah," katanya.

Dia mengatakan selama ini ekspor rumput laut dilakukan ke China karena mereka memerlukan suplai cukup banyak.

"Selama ini skalanya masih kecil karena permodalan. Sementara ini untuk hilir kerjasama dengan eksportir sedangkan untuk hulu kerjasama dengan produsen. Untuk mendapatkan bahan baku berasal dari petani," katanya.

Dia mengatakan selama ini pihaknya sudah bekerja sama dengan petani rumput laut di Jeneponto yang akan diperluas ke daerah lain sedangkan kemampuan ekspornya mencapai 15 sampai 20 ton per hari.

Tentang larangan ekspor rumput laut kering, dia mengatakan kalau ada industri yang menampung bagus namun kalau tidak ada hasil petani tidak akan tersalurkan.

"Kebijakan ini harus diimbangi dengan penyerapan rumput laut kering. Kalau kebutuhan industri lebih besar dari pasokan bagus karena produk rumput laut bisa terserap. Kalau sebaliknya ekspor rumput laut kering harus dibuka lagi," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: