Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Artajasa Fokus Kembangkan Strategi Lima Pilar Bisnis (1/2)

Warta Ekonomi -

WE Online, Nusa Dua, Bali - Tingginya kebutuhan akan layanan transaksional yang efektif dan efisien semakin dirasakan eksistensinya, baik oleh institusi perbankan, nonperbankan, maupun masyarakat dewasa ini. Kebutuhan masyarakat yang semakin beragam membuat keberadaan suatu sistem pembayaran secara online pun semakin diminati.

Kini hampir di setiap elemen telah berbasis elektronik dan saling terintegrasi. Tidak hanya perbankan, tetapi nonperbankan pun telah terkoneksi online. Sebagai contoh, nasabah yang melakukan pembelanjaan barang di modern market dapat melakukan pembayaran dengan debit di kasir dan sekaligus melakukan pengambilan uang melalui kasir tersebut. Bahkan, bisa sekaligus membeli tiket kereta api. Integrasi sistem pembayaran inilah yang selalu dicita-citakan perbankan nasional.

PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), prinsipal sistem pembayaran nasional terbesar dan pengelola layanan ATM Bersama, melihat semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat akan layanan transaksional yang efektif dan efisien membuka peluang pengembangan layanan transaksi elektronis ke berbagai lini.

Direktur Artajasa Nawawi mengatakan pihaknya tengah fokus dalam mengembangkan lima pilar bisnis sebagai suatu strategi korporasi ke depannya.

"Kelima pilar tersebut adalah switching service, payment service, Bersama Kirim Uang, e-commerce payment, dan principal card issuing. Kelimanya memiliki karakteristik yang berbeda dan unik, namun saling terkoneksi dan memiliki potensi pertumbuhan dan kontribusi yang signifikan untuk masa depan Artajasa," kata Nawawi di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu.

Nawawi mengatakan switching services sebagai pilar pertama masih menjadi tulang punggung layanan ATM Bersama di mana kebanyakan transaksi digunakan untuk transaksi tarik tunai dan transfer. Akan tetapi, ke depan layanan kartu ATM dan Debit akan bertransformasi sebagai alat belanja di mana saja, baik di toko, warung, dan lain sebagainya.

"Pilar kedua adalah payment services yang merupakan bisnis Artajasa yang turut berkontribusi besar seperti bill payment di mana adanya sinergi antara billing provider dengan pihak yang menjadi collecting agent, yaitu bank, minimarket, dan kantor pos yang memiliki jaringan distribusi luas," ujarnya.

Direktur Artajasa Anthoni Morris menjelaskan bahwa saat ini billing provider yang menjadi mitra Artajasa lebih dari 40 institusi yang meliputi lembaga perbankan, perusahaan listrik, perusahaan asuransi, multifinance, perusahaan telekomunikasi, transportasi, dan institusi pendidikan. Tak hanya itu saja, imbuhnya, Artajasa juga turut mendukung pihak bank untuk layanan pembayaran PAM, pajak bumi, dan bangunan (PBB), BPJS, dan amil zakat.

"Sedangkan, mitra Artajasa yang menjadi collecting agent dalam pembayaran online hampir seluruh industri perbankan dan berbagai perusahaan retail mencapai lebih dari 60 perusahaan dengan jaringan distribusi mereka yang sangat luas, di antaranya Pos Indonesia, minimarket Alfamart dan Indomaret, serta institusi perbankan dengan jaringan electronic channel-nya, seperti ATM yang sangat luas dan mudah dijangkau oleh konsumen perusahaan yang menjadi biller provider," tutur Anthoni.

Demi memberikan kemudahan, kecepatan, efisien, keamanan, dan real time layanan terhadap masyarakat yang ingin mengirim/transfer dana/uang ke rekening bank secara cash to account melalui kantor pos, Artajasa menghadirkan layanan Bersama Kirim Uang sebagai Pilar Ketiga.

"Layanan pengiriman uang melalui ATM Bersama ini merupakan layanan weselpos cash to account yang disediakan oleh Pos Indonesia untuk walking customer yang ingin mengirimkan uang ke rekening bank di seluruh bank member ATM Bersama," terangnya.

Disebutkan, layanan Bersama Kirim Uang ini bermaksud untuk memenuhi kebutuhan dan memudahkan customer/masyarakat mengakses layanan di seluruh kantor pos yang akan mengirimkan uang tunai ke rekening bank penerima (beneficiary) tanpa mengharuskan pengirim memiliki account bank.

"Keuntungan yang diperoleh pada layanan ini, yakni memperluas market share dari yang semula hanya melayani pengiriman cash to cash menjadi cash to account," sebutnya. 

Selanjutnya, Anthoni Morris menyampaikan juga seiring dengan aktivitas belanja online yang makin menjanjikan, Artajasa selaku penyedia layanan sistem pembayaran terus mengembangkan layanan e-commerce payment yang dapat memberikan solusi pembayaran bagi masyarakat. Layanan yang dibangun sebagai pilar keempat ini, lanjutnya, nantinya akan menjadi salah satu sarana media pembayaran yang dapat mendukung industri e-commerce sebagai alternatif transaksi pembayaran via online.

"Jika dahulu transaksi dilakukan dengan cara ada uang ada barang di mana pembeli bisa melakukan transfer dana melalui ATM ke rekening penjual, kini pembeli tidak perlu repot datang ke terminal ATM untuk melakukan transaksi pembayaran, cukup melalui transaksi e-commerce Artajasa semuanya beres. Untuk melakukan transaksi e-commerce ini, nasabah terlebih dahulu melakukan registrasi data diri lengkap pada situs yang menyediakan layanan pembelian tersebut. Kemudian nasabah akan memperoleh e-mail verifikasi dari penyedia layanan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: