Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip 'Social Media Election' Pertama di Filipina

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Manila – Mirip dengan Indomesia, hampir 40% pemilih di Pemilu Filipina adalah orang muda berusia 18 sampai 35 tahun. Demikian data yang dilansir Commission on Elections (COMELEC) Filipina, (KPU-nya Filipina – Red).

Menurut COMELEC, saat ini 41 juta warga Filipina yang berusia antara 18 sampai 65 tahun aktif di Facebook. Alhasil, banyak orang yang mengatakan bahwa Pemilu Filipina tanggal 9 Mei nanti sebagai “Social Media Election” yang pertama di sana.

Saat ini para calon presiden Filipina sudah memakai social media untuk memelihara hubungan dengan calon pemilihnya. Sejalan dengan naiknya politikus ke dunia online ini, COMELEC meluncurkan panduan online bagi para penggunanya. Demikian seperti dikutip dari channelnewsasia.com.

Memang, secara biaya, kampanye via social media akan jatuh lebih murah. Kalau beriklan di YV, misalnya, untuk 30 detik saja bisa menghabiskan sekitar US$21.000 (Rp270 juta-an).

Enaknya lagi, para kontestan bisa langsung memantau dampak dari tweet (ocehan) atau upload-nya. Alhasil, setiap saat bisa merubah strateginya.

Memang, belum semua kandidat mau dan mampu menggunakan social media. Juga di Filipina. Bagi wapres dan kandidat capres Jejomar Binay, misalnya, lebih suka metode tradisional. Maklum, para pemilihnya kebanyakan datang dari daerah miskin, di mana kemampuan untuk online masih berupa impian.

Dalam pembicaraan Warta  Ekonomi dengan konsultan Pemilu Achmad Herry, terungkap bahwa media social memang efektif untuk kota-kota besar, di mana jumlah pemilihnya mempunyai kemampuan ekonomi untuk membeli gadget. “Tapi di daerah kondisinya lain. Cara-cara tradisional seperti bagi-bagi sembako atau dangdut bisa lebih efektif,” ujarnya.

Lihat juga apa yang terjadi pada Miriam Santiago, yang dikenal sebagai ratu social media Filipina. Walaupun yang me “like” dan followernya terbanyak, tapi servey membuktikan dia masih tertinggal dari kandidat-kandidat lainnya.

Dari sini jelas bahwa social media bukan satu-satunya media yang efektif. Seperti halnya di Indonesia, masyarakat masih ingin melihat calonnya secara langsung.

Sekedar tambahan, jumlah pengguna aktif bulanan Facebook di Indonesia  mencapai kisaran 82 juta orang pada kuartal-IV 2015. Jumlah itu tumbuh dari 77 juta pengguna yang tercatat setahun sebelumnya. 

Menurut Business Group Head Facebook Reynold D’Silva , jumlah keseluruhan pengguna internet di Indonesia pada 2015, sebesar 88,1 juta atau 34,9 persen dari total 252,4 juta penduduk.  Sebagian besar (94%) dari 82 juta pengguna Facebook Indonesia mengakses jejaring sosial tersebut dari perangkat mobile.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhamad Ihsan

Advertisement

Bagikan Artikel: