Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baidu Akan Produksi Mobil 'Driverless' pada 2020

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Mesin pencari raksasa China, Baidu, berencana untuk memproduksi mobil driverless pada tahun 2020. Dalam laporan kuartal pertama tahun 2016, pendapatan perusahaan meningkat tajam sebesar 31,2 persen.

Penghasilan untuk kuartal pertama yang berakhir pada Maret mencapai US$ 2,45 miliar (15,82 miliar yuan), naik 31,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, berkat iklan yang membanjiri mesin pencarian tersebut.

"Kami memiliki awal yang hebat untuk tahun 2016. Di kuartal ini kami membuat kemajuan yang signifikan dalam melaksanakan misi kami yaitu menghubungkan pengguna dengan informasi dan layanan," kata CEO Baidu Robin Li pada panggilan konferensi, seperti dikutip dari laman AFP di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Namun perusahaan membukukan penurunan laba bersih sebesar 18,9 persen year-on-year menjadi US$ 308,1 juta untuk kuartal pertama, seiring dengan perusahaan yang tengah melakukan diversifikasi di luar bisnis pencarian online.

Baidu, yang sering disebut sebagai Google versi China, sedang berinvestasi besar-besaran pada berbagai layanan mulai dari pembayaran online hingga transaksi secara online-offline, seperti layanan pengiriman makanan.

Sama halnya dengan Google dan Apple, Baidu tengah menjalin kerja sama dengan BMW AG untuk mengembangkan kendaraan driverless. Kendaraan tersebut dijadwalkan untuk diproduksi massal empat tahun lagi, dan meluncur ke jalanan dua tahun lebih awal.

"Kami sangat senang dapat memberikan hasil yang kuat untuk kuartal pertama, dan platform pemasaran dan transaksi layanan online kami terus menunjukkan kekuatan dan momentum," kata Chief Financial Officer Baidu Jennifer Li dalam pernyataan tersebut.

Baidu dilaporkan memiliki 663 juta pengguna aktif bulanan untuk bulan Maret, meningkat sembilan persen dari bulan yang sama tahun lalu. Perusahaan memperkirakan pendapatan pada kuartal kedua berkisar dari US$ 3,12 miliar hingga US $ 3,19 miliar, atau peningkatan lebih dari 28 persen dari tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: