Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Halliburton dan Baker Hughes Gagal Merger

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Penyedia jasa lading minyak Halliburton Co dan kompetitornya yang lebih kecil Baker Hughes Inc mengumumkan penghentian kesepakatan merger mereka senilai US$ 28 miliar pada hari Minggu setelah mendapat tentangan dari regulator antitrust Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Ikatan yang akan membawa dua perusahaan jasa minyak No.2 dan No.3 dunia menjadi satu tersebut meningkatkan kekhawatiran akan mengakibatkan kenaikan harga yang lebih tinggi di sektor tersebut. Hal ini adalah contoh terbaru dari kesepakatan merger besar yang gagal membuat kesepakatan karena rintangan oleh komisi antitrust.

"Tantangan dalam memperoleh sisa persetujuan dari regulator dan komisi industri umum bahwa kesepakatan dapat merusak ekonomi lebih parah dan mengarahkan kesimpulan bahwa penghentian adalah tindakan terbaik," kata CEO Halliburton Dave Lesar seperti dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Kontrak yang mengatur akuisisi tunai dan saham Halliburton terhadap Baker Hughes senilai US$ 34,6 miliar ketika diumumkan pada bulan November 2014, dan sekarang bernilai sekitar US$ 28 miliar berakhir pada hari Sabtu tanpa kesepakatan dari kedua perusahaan untuk dilanjutkan. Demikian dilaporkan oleh Reuters pada hari Minggu.

Halliburton akan membayar Baker Hughes biaya perpisahan senilai US$ 3,5 miliar pada hari Rabu sebagai hasil dari kesepakatan yang berantakan tersebut.

Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan pada bulan lalu untuk menghentikan merger tersebut dengan argument bahwa merger itu hanyaakan menyisakan dua pemasok dominan dalam 20 lini bisnis di industri layanan global pengeboran sumur dan konstruksi minyak, dengan salah satunya adalah Schlumberger NV.

"Keputusan perusahaan untuk meninggalkan transaksi ini, akan meninggalkan banyak pasar layanan lading minyak di tangan duopoly adalah kemenangan bagi perekonomian AS dan untuk semua orang Amerika," kata Jaksa Agung AS Loretta Lynch dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Komisi Eropa sebelumnya juga menyatakan kekhawatiran bahwa kesepakatan tersebut akan mengurangi kompetisi dan inovasi. Runtuhnya akuisisi Halliburton terhadap Baker Hughes terjadi karena kedua perusahaan berjuang untuk mengatasi dampak harga energy yang lebih rendah.

Pembatalan merger ini juga memukul para banker investasi yang memberikan jasa konsultasi merger kepada kedua perusahaan tersebut. Bayaran yang mereka terima biasanya dihitung berdasarkan presentase dari nilaiv kesepakatan, yang umumnya akan diterimakan apabila transaksi telah selesai.

Goldman Sachs Group Inc memberikan konsultasi kepada Baker Hughes, sedangkan Credit Suisse Group AG merupakan penasihat keuangan bagi Halliburton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: