Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Bangun 5 Unit Pengolahan Limbah Covid-19 di Sejumlah Daerah

Pemerintah Bangun 5 Unit Pengolahan Limbah Covid-19 di Sejumlah Daerah Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), membangun 5 unit fasilitas pengolahan limbah B3 medis insinerator di sejumlah daerah. Kelima unit ini akan mengumpulkan limbah Covid-19 dari masyarakat yang kemudian dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

"Tahun ini sudah beroperasi juga [fasilitas pengolahan limbah B3 medis] di Aceh, Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo, dan Kalimantan Selatan," kata Direktur Penilaian Kinerja Pengolahan Limbah B3 dan Non B3 Kementerian LHK Sinta Saptarina dalam dialog virtual, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Ini 10 Masker Medis Terbaik Agar Aman di Tengah Pandemi!

Pembangunan ini bertujuan untuk meratakan akses pengolahan limbah Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia. Pasalnya, menurut Sinta, kebanyakan unit pengolahan limbah medis Covid-19 masih berpusat di Pulau Jawa.

"Memang kendalanya adalah penyebarannya tidak merata, mayoritas masih di Jawa, seperti Jawa Barat 17 unit, Banten 11 unit, Jawa Timur 2 unit, Jawa Tengah 5 unit. Ini menyulitkan bagi rumah sakit yang ada di luar daerah," jelas Sinta.

Sinta menyampaikan tahun ini pemerintah berencana menambah fasilitas pengolahan limbah medis Covid-19 di beberapa wilayah lainnya, seperti Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. "Insya Allah akhir tahun ini bisa selesai," ungkapnya.

Ia menjelaskan kapasitas dari beberapa unit tersebut bisa mencapai 100-300 kg/jam. "Kapasitasnya cukup besar, bervariasi tergantung dari hasil assesment yang kita lakukan di daerah tersebut," tutur Sinta.

Sementara itu, hingga sejauh ini, terdapat 20 perusahaan yang berkontribusi mengolah limbah Covid-19. Total kapasitas operasional jasa yang dilakukan oleh seluruh perusahaan tersebut mencapai 384,12 ton/hari dengan asumsi 12 jam/hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: